Pengaruh Wisata Pantai Karang Jahe Dalam Perubahan Sosial Masyarakat Punjulharjo


Wisata Pantai Karangjahe telah merubah kehidupan masyarakat Punjulharjo. Tidak hanya menjadi pusat tujuan wisata saja, namun telah menjadi rujukan dalam meningkatkan kesejahteraan melalui potensi wisata untuk di Indonesia. Bagaimana perubahan ini terjadi? Silahkan baca artikel kami, Perubahan Sosial Masyarakat Punjulharjo. 


Persiapan berangkat ke Desa Punjulharjo dipimpin oleh Bapak Suhadi


Pada hari Rabu, 12 Oktober 2022. Sekolah SMA 1 Pamotan mengadakan Learning Tour ke Desa Punjulharjo, Rembang. 

Dan di lokasi Sekolah SMA 1 Pamotan pada pukul 06.30-07.00 WIB dijadwalkan untuk semua Director masing-masing kelompok berkumpul di Ruang Waka untuk diberikan absensi untuk mengabsen masing-masing kelompoknya. 

Setelah itu pada pukul 07.00-07.15 WIB dijadwalkan untuk pembekalan lapangan yang dipimpin oleh Bpk. Suhadi, Bpk Wardi, Bpk Yuli, dan Ibu Indarti. 


Perjalanan menuju Desa Punjulharjo


Lalu pada pukul 07.15-08.10 WIB dilaksanakan berdoa bersama. Dan menuju ke bus masing-masing kelas. Tiap kelas di bagi 2 bus untuk 3 kelompok. Kita sebagai Kelas XII IPS 4 kita mendapat bus 7 dan bus 8. Setelah semua sudah masuk bus, lalu melakukan perjalanan ke Desa Punjulharjo bersama-sama.


Suasana saat tiba di Situs Perahu Kuno


Pada pukul 08.10-08.20 WIB kita tiba di Situs Perahu Kuno dan menuju ke Situs Perahu Kuno, saya bersama kelompok saya menuju ke Situs bersama-sama. Lalu kita melihat-lihat Perahu Kuno yang sudah berusia berabad-abad tahun yang masih ada di Rembang ini. Yang merupakan menjadi kebanggaan tersendiri oleh masyarakat Rembang terutama di Desa Punjulharjo.


Suasana saat dijelaskan oleh Bapak Ali Mustofa tentang Perahu Kuno


Pada pukul 08.20-09.15 WIB, kita diberi informasi oleh Bpk Ali Mustofa. Beliau adalah Pengelola Wisata yang ada di Desa Punjulharjo. Kita mendapat informasi banyak mengenai tentang Situs Prahu Kuno, dari Asal-Usul Kapal, Cara membuat Prahu Kuno tersebut, dan bagaimana perahu bisa awet dari berabad-abad tahun hingga masih sampai sekarang.


Bentuk Perahu Kuno di Desa Punjulharjo, Rembang

Gambar informasi tentang Perahu Kuno


Tempat di Situs Perahu Kuno sangat asri sekali, karena banyak pohon dan bentuk bangunan yang menjadi tempat Perahu Kuno juga sangat unik sekali. Terlihat dari bentuk desain zaman dahulu dan di variasi dengan zaman modern. 

Dan juga tidak kalah penting Perahu Kuno dijaga dengan sangat baik oleh pengelola maupun masyarakat Desa Punjulharjo. Informasi-informasi yang ada disana juga sangat lengkap. Maka sangat cocok jika kalian ingin pergi ke Situs Perahu Kuno untuk melihat Perahu Kuno sambil belajar sejarah Perahu Kuno yang ada di Desa Punjulharjo.


Foto bersama di Situs Perahu Kuno

Foto bersama di Situs Perahu Kuno

Foto bersama dengan Bapak Ali Mustofa


Setelah mendapat informasi dari Bpk Pendamping kita berswafoto dengan pendamping yaitu Bpk Ali Mustofa. Saya dan kelompok saya yaitu kelompok 1 juga foto bersama di sekitar Situs Perahu Kuno untuk di jadikan kenang-kenangan bagi kami di Situs Perahu Kuno. 


Suasana saat Pendamping ingin mengumumkan tiap-tiap kelompok untuk wawancara di salah satu warga Desa Punjulharjo


Pada pukul 09.15-09.30 WIB kita berkumpul di sekitar Situs Perahu Kuno untuk mendapat informasi dari pengelola. Kita mendapat informasi untuk tiap-tiap kelompok dibagi nama salah satu warga Desa Punjulharjo untuk melakukan wawancara tentang Desa Punjulharjo. 

Setelah mendapat salah satu nama warga Desa Punjulharjo, kita lalu pergi ke rumahnya menggunakan bus. Setelah beberapa saat kita sampai di rumah warga yang bernama Ibu Sri Wahyuni.


Persiapan wawancara dengan Ibu Sri Wahyuni


Pada pukul 10.00-10.50 WIB kita kelompok 1 melakukan wawancara di Rumah Ibu Sri Wahyuni. Saat pertama kali kita disambut dengan hangat oleh beliau. Kita juga di suguhi oleh beberapa makanan ringan.

Saat Ngatmiati dan Siti Muindah S. mewawancarai Ibu Sri Wahyuni (umur 32th) tentang berbagai informasi di Desa Punjulharjo, berikut informasinya;


Suasana saat wawancara berlangsung
Siti Muindah (Kiri), Ngatmiati (Tengah), Ibu Sri Wahyuni (Kanan)



- Biodata Informan

Nama Ibu Sri Wahyuni berusia 32 tahun. Beliau berasal dari Tuban Jawa Timur dan Suami beliau asal dari Desa Punjulharjo, Rembang.

- Asal-Usul Nama Desa Punjulharjo

Asal mula desa merupakan Desa Godho, kemudian para sesepuh menamai Desa menjadi Desa Punjulharjo. Para sesepuh mengganti nama desa karena agar seperti makna Desa Punjulharjo yang artinya agar masyarakat sejahtera, maju, dll. Dukuh disana ada 4 yaitu Godho, Jetak, Mbelah dan Kiringan. 

- Keadaan Penduduk

Pertama kali yang menduduki Desa Punjulharjo adalah Berandal Godho. Keadaan penduduk zaman dahulu dan sekarang dapat dilihat dari tingkah laku masyarakat, budaya, sosial, agama, dll. Contoh dari jalan di zaman dahulu hanya jalanan setapak, namun sekarang sudah menggunakan jalanan beraspal. Dan juga dapat dilihat dari zaman dahulu di Pantai Karangjahe hanya tegalan/tidak terurus, namun sekarang diubah menjadi wisata pantai yang sangat indah dan sekarang banyak wisatawan yang berkunjung disana.

Pada 9/10 tahun yang lalu Desa Punjulharjo mengalami bencana alam yaitu Puting Beliung. Bencana itu merusak rumah pemukiman di Desa Punjulharjo terutama di Dukuh Mbelah. 

- Sumber Pangan

> Petani

Di Sawah desa Punjulharjo banyak ditanami padi, jagung, kacang ijo, kacang tanah. Biasanya masyarakat dikonsumsi sendiri jika mendapat hasil yang sedikit. Namun jika mendapat hasil yang lumayan banyak maka akan di jual di Pasar. Sawah di Desa Punjulharjo ada di Selatan Jalan. 

Nelayan

Di Desa Punjulharjo juga ada yang beprofesi sebagai nelayan, terutamadi Dukuh Mbelah. Hasil ikan yang didapat biasanya dijual, atau juga disetorkan. Masakan khas Desa Punjulharjo/Kab. Rembang terutama hasil laut yaitu ada Sayur Mrico, Urap Latoh, Sayur Mangut. 

Tambak 

Tambak di Desa Punjulharjo berada di Utara Pantai. Disana ada beberapa macam tambak yaitu ada Tambak Uyah dan Tambak Bandeng. Cara bekerja pada zaman dahulu dan sekarang yaitu perbedaannya pada kemajuan teknologi. Pada zaman dahulu bekerja menggunakan tradisional semua, namun sekarang ada beberapa tahapan yang menggunakan teknologi. Jumlah pekerja di bekerja di tambak uyah/bandeng dibandingkan dengan pekerja di Pantai Karang jahe adalah jumlahnya lebih banyak bekerja di Wisata Pantai Karang jahe, karena lebih efektif dan pemasukan juga bisa tiap hari, sedangkan di tambak hanya beberapa bulan baru mendapatkan pemasukan(uang). 

> Ternak 

Di Desa Punjulharjo juga banyak yang memelihara sapi, ayam, kambing, dll. Untuk makannya masyarakat masih mencari pakan di hutan/sawah. Biasanya hasil ternak digunakan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. 

- Pemimpin Desa Punjulharjo

Desa Punjulharjo sudah ganti Kepala Desa sebanyak 10 kali. Dan sekarang yang menjabat Kepala Desa Punjulharjo yaitu Bpk Akhrom. 

- Fasilitas Publik 

Listrik masuk di Desa Punjulharjo pada tahun 1980, hanya saja pada saat itu hanya orang tertentu yang sudah menggunakan listrik. Dan pada zaman dahulu yang belum mempunyai listrik maka para masyarakat menggunakan lilin dan uplek (lilin yang yang bahan bakunya dari minyak tanah).

Masjid pertama kali dibangun di Desa Punjulharjo pada tahun 1973. Disana juga ada lapangan untuk bermain sepak bola dan juga bermain bola voli. Lapangan berada di barat tepatnya di dukuh Godho. 

Kantor desa sebelah perempatan jalan arah utara. Dan untuk sekolah berada di Barat Balai Desa. Disana ada sekolah Paud, TK, SD, Madarasah dan Smk. 

Pengaruh Wisata Pantai

> Kegiatan masyarakat/pekerjaan

Untuk mayoritas penduduk dalam pekerjaan banyak yang bekerja di Pantai Karang Jahe. Dan yang bekerja sebagai nelayan sekarang hanya beberapa orang saja, namun dukuh Mbelah masih ada lumayan banyak yang bekerja nelayan. 

Jenis organisasi di Punjulharjo ada Karang Taruna, Bumdes. Salah satu kehiatannya yaitu mengelola wisata Karang Jahe, Kerja bakti pada hari jumat. Dan untuk jaga kebersihan maka sampah-sampah dibuang tiap 2 sampai 3 kali dalam seminggu. 

> Bentuk Bangunan

Bentuk rumah di Punjuharjo sudah banyak yang modern, namun masih ada beberapa yang bentuk rumahnya yang tradisional. Untuk rumah yang masih tradisional yaitu berbentuk Rumah Joglo masih ditemui di perapatan Dukuh Godho. 

> Perabotan Rumah Tangga

Untuk memasak masyarakat sudah menggunakan LPG, namun jika ada acara/hajatan masyarakat masih menggunakan kayu bakar.

> Jenis Mainan Anak-Anak

Ada beberapa jenis di Wisata Pantai Karang Jahe yaitu ada Odong-odong, ATV, mandi bola, perahu karet dan perahu wisata. 

> Air Sumur dan Air Bersih

Di masyarakat Punjulharjo menggunakan air dari PDAM, Air Kajar dan Sumur. Namun untuk minum sehari-hari masyarakat biasanya membeli air galon dan ada juga dari air PDAM/Kajar yang nantinya di masak sendiri oleh masyarakat. 

> Kesehatan dan Persalinan 

Di Desa Punjulharjo tidak ada Puskesmas, namun ada Posto Kesehatan. Posto kesehatan adalah fasilitas masyarakat yang dibawah puskesmas. Dan untuk masyarakat yang ingin melahirkan biasnya dibawa ke RSI (Rumah Sakit Islam) 

> Kesenian 

Kesenian di Punjulhatjo yaitu ada hadroh dan tari suffi. Untuk hadroh yaitu para bapak-bapak masyarakat Punjulharjo. Dan yang Suffi yaitu dati remaja-remaja masyarakat Punjulharjo. Pada zaman dahulu ada kesenian Gabus namun sekarang sudah tidak ada. 

Dan Ibu Sri Wahyuni berpendapat agar kesenian tetap maju maka masyarakat harus dibujuk dengan sopan, dan juga diberi pelatih untuk lebih mudah memahami kesenian yang dilakukan. 

> Persoalan Masalah 

Pertama kali wisata Karang Jahe dibentuk beberapa masyarakat yang tidak setuju akan adanya Wisata Karang Jahe. Karena ada beberapa alasan yang berkesimpangan dari masyarakat sekitar.

Namun para perangkat desa melakukan sosialisasi kepada masyarakat dan akhirnya masyarakat setuju akan dibukanya Wisata Karang Jahe. 

Dan Ibu Sri Wahyuni berpendapat agar Desa Punjulharjo lebih maju lagi, bantuan untuk masyarakat lebih merata, dan pastinya Desa Punjulharjo makmur sejahtera. 


Foto bersama Ibu Sri Wahyuni 


Setelah berbagai pertanyaan yang ditanyakan oleh Ngatmiati dan Siti Muindah S. Kita kelompok 1 dengan Ibu Sri Wahyuni melakukan foto bersama di depan rumah Ibu Sri Wahyuni. Lalu kita memberikan kenang-kenangan kepada Ibu Sri Wahyuni yang semoga bermanfaat untuk beliau dan keluarganya. 

Pada pukul 10.50-11.15 WIB kita makan jajanan yang diberikan oleh sekolahan. Sambil makan kita juga menunggu kelompok 3, karena kita kelompok 3 belum menyelesaian wawancaranya dengan salah satu warga Desa Punjulharjo. 

Setelah beberapa saat kelompok 3, sudah selesai wawancara maka kita melanjutkan perjalanan ke Balai Desa untuk melakukan Sarasehan disana. 

Lalu setelah sampai di Balai Desa, saya dàn kelompok saya yaitu kelompok 1 melakukan persiapan untuk memvideokan acara yang sedang berlangsung.

Acara berlangsung sampai pukul 11.55 WIB. Inti dari Sarasehan tersebut adalah menginformasikan tentang apa saja Perubahan sosial yang ada di Desa Punjulharjo. 


Suasana saat sarasehan di Balai Desa Punjulharjo

Penyerahan kenang-kenangan dari SMA N 1 PAMOTAN


Kemudian pukul 11.55-12.05 WIB kita berangkat ke Pantai Karang Jahe. Sebelum itu, saya mengambil makanan di Panitia untuk nantinya dimakan di Pantai Karang Jahe. Setelah itu saya dan teman-teman berangkat ke Pantai Karang Jahe menggunakan bus.


Halaman depan Pantai Karang Jahe


Pada pukul 12.10-13.15 WIB kita sampai di Pantai Karangjahe. Setelah sampai saya dan teman-teman lainnya sholat dhuhur, kemudian setelah sholat kita makan bersama di pinggir Pantai. Kita makan disalah satu tempat santai yang ada di pinggir pantai dibawah pohon cemara. 

Setelah makan siang bersama, saya dan teman-teman ganti baju disalah satu toilet di arah barat. Kemudian kita jalan-jalan di Pantai Karangjahe sambil swafoto disana.

Pada pukul 13.15-13.45 WIB kita berangkat pulang bersama-sama menggunakan bus. Dalam perjalanan kita bercerita dan bersenda gurau. Dan beberapa waktu kemudian kita sudah sampai di Sekolah SMA Negeri 1 Pamotan. 

- Simpulan

Melalui Pantai Karangjahe, masyarakat desa Punjulharjo berubah. Tiga hal yang tampak berbeda pada masyarakat adalah kegiatan masyarakat/pekerjaan, bentuk bangunan rumah, fasilitas publik dan perdagangan-jasa. 

- Saran 

Saran untuk Desa Punjulharjo adalah fasilitas  di Karang Jahe atau lainnya yang belum terpenuhi oleh wisatawan semoga waktu yang akan datang terpenuhi. Dan untuk wisata yang ada di Desa Punjulharjo semoga lebih maju dan lebih terkenal oleh masyarakat luar terutama dari Wisata Perahu Kuno yang ada di Desa Punjulharjo. Yang merupakan salah satu peninggalan sejarah, yang harus kita jaga baik-baik dan melestarikan nya agar generasi yang akan datang bisa terus melihatnya. 


TERIMA KASIH 


Anggota Kelompok:

  1. Ngatmiati
  2. Siti Muindah Sulistyoningrum
  3. Serlina Vera Febrianingtyas
  4. Robi'ul Ana
  5. Sri Asih
  6. Iram Afiffuddin
  7. Surikiyanto
  8. Ahmat Charis
  9. Ahmat Junaedi
  10. Ahmad Ageng Satria
  11. Mohammad Syueb

Postingan populer dari blog ini

CERITA PENGALAMAN PROGRAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS DI DESA DADAPAN

PEDOMAN PENGAMATAN & PERTANYAAN